Ditengah
kesibukan dan tekanan hidup, seringkali membuat manusia lupa akan bersyukur.
Padahal Allah SWT telah menganugerahkan nikmat yang tak terhitung kepada
manusia dengan berbagai macam bentuk. Sebagai contoh : Allah SWT anugerahkan
manusia berupa anggota tubuh yang lengkap, seperti dikaruniai akal untuk
berpikir, tangan, kaki, mata, mulut, telinga dan anggota tubuh lainnya yang
bermanfaat bagi kehidupan. Ironisnya ditengah kenikmatan yang telah
didapatkannya manusia justru masih saja mengeluh. Katakanlah, ada orang kaya
yang hidup mewah dan glamor. Namun, ia sering mengeluh ketika makanan yang
disajikan tidak sesuai keinginannya. Padahal perlu disadari bahwa masih ada
orang lain yang kesusahan mencari makan. Contoh lain adalah kesehatan, manusia
seringkali menganggap kesehatan merupakan hal yang biasa dimiliki oleh setiap
manusia. Padahal tanpa kesehatan kita tidak bisa bekerja. Bahkan melakukan
aktivitas pun menjadi sulit. Namun haruskah menunggu sakit dahulu baru kita
bersyukur ???
Mengapa
manusia tidak bersyukur...
Dalam
kehidupan ini, seringkali kita menjumpai orang lebih suka berkeluh-kesah atas
kesulitan yang dialaminya, daripada berpikir dan berjuang mengerahkan segenap
potensi untuk mengatasi kesulitan tersebut. Bahkan lebih parahnya, bila memilih
menyalahkan keadaan... Menurut buku Dahsyatnya Syukur karya Syafii Al-Bantanie,
ada 2 hal yang membuat manusia seringkali lupa untuk bersyukur, yang pertama
mengejar kepuasan duniawi yang diinginkan sehingga melupakan apa yang telah
dimiliki. Misalnya, orang telah memiliki pekerjaan tetap, rumah, kendaraan dan
pasangan tapi masih saja merasa tidak puas. Akibatnya, pikirannya dipenuhi
dengan cara untuk mendapatkan yang lebih baik. Alhasil, pikiran, waktu dan
tenaganya terkuras hanya untuk memenuhi keinginannya yang tak akan pernah puas.
Manusia memang memiliki naluri tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah
dimiliki. Namun, naluri tersebut dapat dikendalikan dengan cara bersyukur. Dan
yang kedua, mudahnya membandingkan diri dengan orang lain. Ketika berada dalam
suatu lingkungan kita pasti akan menemukan orang yang lebih tampan, lebih
cantik maupun lebih kaya. Bukannya bersyukur dengan pemberian Allah SWT, yang
muncul malah rasa iri. Karena itu, hendaknya agar bisa menjadi manusia yang
bersyukur maka jangan melihat keatas tapi lihatlah kebawah. Seperti orang fakir
miskin, orang cacat dan lainnya. Dengan begitu kita akan sadar bahwa sebenarnya
masih ada orang yang lebih miskin dan lebih kekurangan dari kita. Rasulullah
SAW ‘’ Lihatlah orang yang di bawah kalian dan janganlah melihat orang yang di
atas kalian, karena yang demikian itu lebih layak bagi kalian untuk tidak
memandang rendah nikmat Allah SWT yang dilimpahkan kepada kalian ‘’ (HR. Muslim
dan Tirmidzi).
Bahagianya
bersyukur...
Manfaat
syukur akan kembali kepada orang yang bersyukur, salah satunya adalah
menjadikan hati lebih tentram dan bahagia, sebab dengan bersyukur kita akan
menyikapi segala hal dengan positif. Sesungguhnya hidup akan lebih bahagia bila
kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Bila menyikapi segala problematika
dengan bersyukur niscaya semua manusia akan menjalani hidup lebih mudah dan
lebih bahagia. Dengan bersyukur hal yang negatif dapat menjadi positif, segala
perkara akan menjadi berkah bagi orang-orang yang pandai bersyukur. Sebaliknya,
ketika kita tidak bersyukur atas apa yang kita dapatkan maka kita akan
senantiasa diliputi ketidakpuasan dan merasa tidak bahagia. Kebahagiaan yang
hakiki, pada dasarnya bukan terletak pada harta yang melimpah, segala kebutuhan
terpenuhi maupun kekayaan materi. Letak kebahagiaan pada dasarnya ada dihati.
Oleh karena itu, untuk meraih kebahagiaan hidup manusia perlu banyak bersyukur.
Sumber
info by : majalah yatim.