Rabu, 02 Mei 2012

Mudahnya MENGELUH susahnya BERSYUKUR


Ditengah kesibukan dan tekanan hidup, seringkali membuat manusia lupa akan bersyukur. Padahal Allah SWT telah menganugerahkan nikmat yang tak terhitung kepada manusia dengan berbagai macam bentuk. Sebagai contoh : Allah SWT anugerahkan manusia berupa anggota tubuh yang lengkap, seperti dikaruniai akal untuk berpikir, tangan, kaki, mata, mulut, telinga dan anggota tubuh lainnya yang bermanfaat bagi kehidupan. Ironisnya ditengah kenikmatan yang telah didapatkannya manusia justru masih saja mengeluh. Katakanlah, ada orang kaya yang hidup mewah dan glamor. Namun, ia sering mengeluh ketika makanan yang disajikan tidak sesuai keinginannya. Padahal perlu disadari bahwa masih ada orang lain yang kesusahan mencari makan. Contoh lain adalah kesehatan, manusia seringkali menganggap kesehatan merupakan hal yang biasa dimiliki oleh setiap manusia. Padahal tanpa kesehatan kita tidak bisa bekerja. Bahkan melakukan aktivitas pun menjadi sulit. Namun haruskah menunggu sakit dahulu baru kita bersyukur ???

Mengapa manusia tidak bersyukur...
Dalam kehidupan ini, seringkali kita menjumpai orang lebih suka berkeluh-kesah atas kesulitan yang dialaminya, daripada berpikir dan berjuang mengerahkan segenap potensi untuk mengatasi kesulitan tersebut. Bahkan lebih parahnya, bila memilih menyalahkan keadaan... Menurut buku Dahsyatnya Syukur karya Syafii Al-Bantanie, ada 2 hal yang membuat manusia seringkali lupa untuk bersyukur, yang pertama mengejar kepuasan duniawi yang diinginkan sehingga melupakan apa yang telah dimiliki. Misalnya, orang telah memiliki pekerjaan tetap, rumah, kendaraan dan pasangan tapi masih saja merasa tidak puas. Akibatnya, pikirannya dipenuhi dengan cara untuk mendapatkan yang lebih baik. Alhasil, pikiran, waktu dan tenaganya terkuras hanya untuk memenuhi keinginannya yang tak akan pernah puas. Manusia memang memiliki naluri tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah dimiliki. Namun, naluri tersebut dapat dikendalikan dengan cara bersyukur. Dan yang kedua, mudahnya membandingkan diri dengan orang lain. Ketika berada dalam suatu lingkungan kita pasti akan menemukan orang yang lebih tampan, lebih cantik maupun lebih kaya. Bukannya bersyukur dengan pemberian Allah SWT, yang muncul malah rasa iri. Karena itu, hendaknya agar bisa menjadi manusia yang bersyukur maka jangan melihat keatas tapi lihatlah kebawah. Seperti orang fakir miskin, orang cacat dan lainnya. Dengan begitu kita akan sadar bahwa sebenarnya masih ada orang yang lebih miskin dan lebih kekurangan dari kita. Rasulullah SAW ‘’ Lihatlah orang yang di bawah kalian dan janganlah melihat orang yang di atas kalian, karena yang demikian itu lebih layak bagi kalian untuk tidak memandang rendah nikmat Allah SWT yang dilimpahkan kepada kalian ‘’ (HR. Muslim dan Tirmidzi).

Bahagianya bersyukur...
Manfaat syukur akan kembali kepada orang yang bersyukur, salah satunya adalah menjadikan hati lebih tentram dan bahagia, sebab dengan bersyukur kita akan menyikapi segala hal dengan positif. Sesungguhnya hidup akan lebih bahagia bila kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Bila menyikapi segala problematika dengan bersyukur niscaya semua manusia akan menjalani hidup lebih mudah dan lebih bahagia. Dengan bersyukur hal yang negatif dapat menjadi positif, segala perkara akan menjadi berkah bagi orang-orang yang pandai bersyukur. Sebaliknya, ketika kita tidak bersyukur atas apa yang kita dapatkan maka kita akan senantiasa diliputi ketidakpuasan dan merasa tidak bahagia. Kebahagiaan yang hakiki, pada dasarnya bukan terletak pada harta yang melimpah, segala kebutuhan terpenuhi maupun kekayaan materi. Letak kebahagiaan pada dasarnya ada dihati. Oleh karena itu, untuk meraih kebahagiaan hidup manusia perlu banyak bersyukur.

Sumber info by : majalah yatim.

2 komentar:

  1. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    Pikiran yang positiv dan tindakan yang positiv akan membawamu pada hasil yang positiv.,.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    BalasHapus
  2. Dari tulisan tersebut saya menangkap sejatinya yang menjadikan manusia tidak bersyukur adalah sebab-sebab keinginan-keinginan yang dikejar dari pada kebutuhan manusia yang sebenarnya sudah terpenuhi sebab kebutuhan sangat terbatas sedang keinginan tidak akan terbatas dan tiada habisnya....

    BalasHapus